HUMAS – BINJAI
Dialog Antar Umat Beragama (Inter Faith) Kota Binjai yang diselenggarakan oleh Kantor Sinode GKPI (Gereja Kristen Protestan Indonesia) bersama Pemko Binjai bertempat di Pendopo Umar Baki Jalan Veteran Kelurahan Tangsi Kecamatan Binjai Kota berjalan hikmah, dialog ini dihadiri Kapolres Binjai AKBP NUGROHO TRI NURYANTO,SH,SIK,MH, Bishop (Pimpinan Sinode) GKPI Pdt OLOAN PASARIBU,M.Th, Tokoh BKAG Kota Binjai DR J.Q. PADANG,M.Th, Ketua FKUB Kota Binjai UST. Drs H. AHMAD NASIR, Kakan Kemenag Kota Binjai Drs H. ABDUL RAHMAN HARAHAP,MA, Kajari Binjai diwakili Kasi Intel Kejari Binjai ERWIN NASUTION,SH, Pabung Kodim 0203/Lkt MAYOR INF BAMBANG IRAWAN, Kasat Narkoba Polres Binjai AKP ARIS FIANTO,S.SOS, Para Pendeta GKPI se Kota Binjai dan Masyarakat lintas agama se Kota Binjai. (selasa/02/04).
Kakan Kemenag Kota Binjai menyampaikan kerukunan beragama bukanlah barang jadi begitu saja, tetapi kerukunan haruslah dijaga dan senanriasa dirawat dan Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa kerukunan di Kota Binjai masuk dalam peringkat ke 9 (sembilan) nasional sebagai kota toleransi yang tinggi, tentulah kita disini harus bersama-sama kita pelihara dan jaga bersama.
Kesempatan yang sama juga disampaikan oleh Pimpinan Sinode GKPI Bahwa acara ini adalah program daripada Gereja GKPI dan program ini sudah dilaksanakan diberbagai daerah di Propinsi Sumatera Utara, Gereja GKPI sudah tersebar di seluruh Indonesia dan jemaatnya beragam suku tetapi jemaat yang paling besar berasal sari Suku Batak Toba, program dari GKPI adalah harus membaur di tengah-tengah masyarakat, bagaimana cara untuk bersama-sama memberantas penyakit sosial dan
Ditempat yang sama, Kapolres Binjai juga menyampaikan kata sambutannya, beliau mengatakan Sebagai program Nawacita pemerintah/Bapak Presiden Jokowi dalam menjaga situasi keamanan dalam negeri, dalam hal ini Polri tidak bisa berjalan sendiri perlu kiranya peran serta dari Bapak/Ibu Forum Komunitas Umat Beragama dimana merupakan barometer terciptanya rasa aman kepada masyarakat dan Marilah kita bersama-sama menjaga situasi keamanan ketertiban menjelang Pilpres 2019, kiranya kita dapat menyaring segala bentuk informasi yang belum tentu kebenarannya (hoax) baik dari media elektronik maupun cetak yang selama ini sering kita lihat dan kita dengar beredar di masyarakat, maka daripada itu kewajiban kita selaku Tokoh di tengah-tengah masyarakat untuk meluruskan berita tersebut.
Para peserta dan undangan pun membacakan Deklarasi dan Pernyataan Sikap yang isinya Menolak Hoax dan Ujaran kebencian, Meneguhkan pilar-pilar kebangsaan, Meningkatkan Moderasi Kebangsaan dan Kebersamaan umat, Melaksanakan peran dan fungsi sebagai umat beragama dalam menjaga keutuhan NKRI dan Mendukung Pemilu damai yang Luber, Jurdil dan Menolak Money Politic Tahun 2019.